JeSee07

Welcome to my blog

Jumat, 17 Agustus 2012

BABY KID PACKAGE by DIORA PHOTO STUDIO

Pre Wedding / Wedding / Journalism / Glamour / Fashion / Commercial


Alamat     : Jalan Siliwangi No. 169 Cirebon-Indonesia
Telepon   : 0231-206761, 0231-9187165



PACKAGE LIST  :

BABY & KID PACKAGE
BABY/KID SMILE
PRICE    : Rp. 100.000,-
4 X POSE
2 X 4R (10X15)
1 CD ISI 2 FILE
KHUSUS BABY/KID ONE PERSON

BABY/KID & MOM
PRICE    : Rp. 110.000,-
4 X POSE
2 X 4R (10X15)
1 X 8R (20X25)
1 CD ISI 3 FILE
1 X GANTI COSTUME
KHUSUS BABY/KID & MOM

BABY/KID & MOM + ALBUM 3 IN 1 (5R)
PRICE    : Rp. 250.000,- ( TANPA MAKE UP )
PRICE    : Rp. 350.000,- ( PLUS MAKE UP )
4 X POSE
1 ALBUM 3 IN 1 (5R)
3 X 5R (12X18)
1 CD ISI 3 FILE
1 X GANTI COSTUME
KHUSUS BABY/KID & MOM

BABY/KID & MOM ALBUM
12 X POSE
12 X LAMINASI ANTI GORES
1 CD ISI 10 FILE
KHUSUS BABY/KID & MOM
PRICE    : 
ALBUM  2R (20 FOTO)       : Rp. 250.000,-
ALBUM  4R (12 FOTO)       : Rp. 390.000,-
ALBUM  5R (12 FOTO)       : Rp. 500.000,-


*Penambahan Person Tanpa Make Up Rp.35.000,-/orang


Sabtu, 28 Juli 2012

ILLUMINATI dalam Kpop

http://koreanchingu.wordpress.com/2012/06/01/illuminati-dalam-k-pop-wajib-baca/
 L-Infinite_berpose dengan menutup salah satu matanya,,layaknya Horus Eye (mata Horus)
*ummmm,,sedddiiihh :'(,,apa L slh satu boneka kaum Illuminati?? andwae!!! ><

 adduuhh,,ni bang Yeoseob malah dengan PeDe-nya pamer tatto bertuliskan "Illuminati" *sangat disayangkan...




GD, TOP, Seungri, Taeyang dan Daesung BigBang juga menirukan gaya yang sama_"all seeing eye"




 Dan yang ini udah jelas banget, Shinee-Lucifer
lagunya emang enak sih, cuma eh cuma ini udah nyerempet banget ke arah "pemujaan setan"/satanis
mulai dari lirik, judul lagu, sampai gerakan dance-nya. contoh, liat deh gerakan pas di akhir lagu. oppadeul menirukan gaya gambar yang di bawahnya. dan gambar yang di bawah itu "Baphomet" a.k.a Dajjal

 Onew & Key pake kalung dengan bandul mata satu , yang merupakan salah satu simbol dari satanic

 aduh, kalau yang ini sebenernya agak berat buat komen, cz menyangkut dengan BB favorit. tapi ga bisa dipungkiri rangkaian foto ini (diambil dari MV Mr. Simple - SUJU) memang semua berpose dengan menutup salah satu mata oppadeul, yang bermakna "all seeing eye"- Horus Eye






sedangkan yang ini, Donghae oppa pake t-shirt bergambarkan salib terbalik ditambah dengan simbol Pentagram yang memiliki arti Kepala Baphomet


INFINITE for 1thLook Magz on Mnet Inifinite Ranking King








Kamis, 26 Juli 2012

Sung Yeol's Profile

asik,,mo ngulas profilnya my bias...^^

 Nama : Sung Yeol
Nama Asli : Lee Seong Yeol
Posisi di group : Vokalis/Jokker
Tanggal Lahir : 27 Agustus 1991
Tempat Lahir : Gyeonggi, Korea Selatan
Tinggi : 183 cm
Golongan Darah : B
Zodiak : Virgo 
Pendidikan : Universitas Daekyung
Agensi : Woollim Entertainment
Twitter : https://twitter.com/#!/Seongyeol1991




Fakta Unik dari Sung Yeol :

  • Sung Yeol adalah member terakhir yang bergabung dengan Infinite (ga apa-apa deh meskipun yang terakhir)
  • Warna favorit Sung Yeol adalah Pink (iiihhh...temennya Sungmin Oppa ya????)
  • Sung Yeol sangat takut hantu (kok sama sih,oppa?)
  • Bagian tubuh yang disukai oleh Sung Yeol adalah hidungnya (aku suka lehermu,,apalagi kalo tai lalatnya ke umbar,gggrrrrrrrrrrr ****)
  • Sung Yeol sangat mudah menangis (masa sih???)
  • Sung Yeol awalnya ingin menjadi seorang aktor (ga setuju, jadi suami aku aja...)
  • Kebiasaan Sung Yeol sebelum tidur adalah memimpikan dia akan memenangkan sebuah hadiah (-_-) (oooeeeekkkk.....)
  • Sesuatu yang selalu dibawa Sung Yeol dalam tas nya adalah cologne (pantesan wangi teruuuusss....)
  • Fansclub Sung Yeol bernama “Yeollipops” (salah satunya AKU...^^)
  • Sung Yeol sekamar dengan L, Dong Woo dan manager nya (ah,,bukannya sama Sung Jong dan Hoya??? *liat di Sesame Player)

Picts of Voice Of My Heart

 Hyo Ra & Sung Yul








My FanFict : Voice Of My Heart




Voice Of My Heart

oleh SeeYa Gavy Nj pada 30 Desember 2011 pukul 6:21 ·

CAST      :
  1. LEE SUNG YUL (INFINITE) as Lee Sung Yul
  2. LEE DONGHAE (SUJU) as Lee Donghae
  3. JIYEON (T-ARA) as Sung Hyo Ra
  4. KIM ELI (U-KISS) as Kim Elison
  5. KIM JANG HOON as Paman Kim/Kepala Pelayan Kim
  6. L/KIM MYUNG SOO (INFINITE) as Myung Soo
  7. UEE as Park Rae In
  8. Other

GENRE  : romance
MAIN OST  : voice of my heart-Infinite

**************************************************************************************************** 

 [PART 1]
Suatu hari di kediaman Tuan Lee Mong Jun
“menurutmu, apa yang harus aku perbuat untuk anak itu?”,tanya seorang namja paruh baya. Ia melipat korannya, menaruhnya di atas meja dan tangannya langsung meraih secangkir teh ginseng yang sudah terhidang sedari tadi.
“memang, semenjak Nyonya Lee tidak ada di sampingnya, kita seperti kewalahan mengurus anak itu. Tapi, untuk masalah kali ini, bagaimana kalau Tuan memanggil seorang pengajar pribadi untuknya. Menurutku itu cukup membantu”,jawab laki-laki yang berdiri di depan meja kerja Tuan Lee dengan yakinnya. Tampak kain yang melipat menutupi tangannya, dengan setelan jas hitam ala pelayan, tuan Kim Jang Hoon sudah dianggap lebih dari seorang pelayan oleh keluarga tuan Lee. Untuk itu, Tuan Lee mempercayai tuan Kim untuk mendiskusikan perihal anak bungsunya.
“aahhh (menghela nafas)~~,semua ini memang salahku, tuan Kim. Aku terlalu tamak dengan uang sampai aku harus mengabaikan kewajibanku sebagai seorang ayah”,ujar tuan Lee dengan nada penyesalan, kemudian ia beranjak dari kursinya. Lalu ia melangkah mendekati jendela. Matanya menatap dalam pemandangan di luar yang hanya terlihat hamparan rumput luas dengan tembok pagar menjulang setinggi 5 meter mengelilingi istananya.
“istriku pasti sedang menghukumku,,,”,lanjutnya kembali dengan senyuman sinis diakhir kalimatnya. Mendengar itu, pelayan Kim pun turut diam hening. Ia tahu benar kalau tuannya pasti sedang sedih memikirkan semua masalahnya ini. Istrinya yang meninggal 7 tahun lalu, sempat membuat tuan Lee kehilangan semangat untuk hidup. Dan kini, tuan Lee juga harus menerima cobaan yang menimpa anak pertamanya, Lee Donghae. Anak sulungnya mengalami gangguan kejiwaan karena kehilangan ibu dan kekasihnya. Pada saat yang bersamaan, Donghae kehilangan 2 orang yang berarti dalam hidupnya. Tak kuasa menahan cobaan itu, ia pun frustasi dan sampai akhirnya seperti ini.
“tuan?”panggil pelayan Kim memecah lamunan tuan Lee
“jadi, bagaimana dengan keputusan tuan? Apa tuan setuju dengan usulanku?”,sambung pelayan Kim
“terserah kau saja, tuan Kim. Aku mempercayakan semuanya padamu. Yang terpenting, aku mau dia lulus dan bisa masuk ke Universitas yang ku harapkan”,jawab tuan Lee yang terdengar sudah lebih tegas kembali. Pelayan Kim pun senang, usulannya diterima. Sejauh ini, memang pelayan Kim sudah merencanakan sesuatu untuk anak bungsu tuannya itu. Kini ia sudah mendapatkan kepercayaan dari tuan Lee untuk mengurus anak itu supaya bisa lulus ujian kelulusan dan ujian masuk Universitas. Lalu pelayan Kim pun kembali bertugas dan meninggalkan ruangan tuannya itu.****

Di Seoul Digitech High School
Terdengar suara riuh bergemuruh dari salah satu ruangan sekolah itu. Rupanya ada pementasan musik band. Semua murid yang ada saat itu ikut bernyanyi dan menari saat group band ‘INFINITE’ tampil di atas panggung. Penampilan mereka cukup keren di kalangan pemula. Terlebih salah satu personel mereka menjadi bulan-bulanan siswi SD high school. Bukan hanya karena ia tampan, namun karena juga berkelas, maka tak heran banyak siswi yang memujanya.Disaat sedang menikmati permainan gitarnya, tiba-tiba ada suara teriakan keras memanggil namanya.
“Lee - Sung - Yul....,awaaaaaaaaaaaaaaaassssssss”,teriak seorang siswi berbadan gemuk ditengah-tengah kerumunan. Rupanya gadis ini berusaha memberitahu Sung Yul kalau ada bahaya yang akan menimpanya. Ya,benar. Sebuah bola softball melayang hampir mengenai kepala Sung Yul saat itu. Namun karena kejelian mata siswi itu, Sung Yul bisa menghindarinya meski ia harus berhenti dari permainan musiknya.
“nuguya???!!! (teriak) siapa yang melempar bola ini?!! Katakan!! Siapa orangnya?!!”,teriak Sung Yul kepada semua yang hadir di ruangan itu. Seketika semua mulut terdiam ketakutan melihat namja itu geram dengan bola digenggamannya
“sudahlah...”,ujar temannya, Myung Soo yang mencoba menenangkan amarah Sung Yul. Sang drummer itu memang lebih santai meski di saat seperti ini. Tangannya merangkul ke pundak sahabatnya itu. Ikut mencari siapa yang berani melempar bola softball itu hingga hampir mengenai kepala Sung Yul. Tak lama, munculah seorang yeoja berpakaian olahraga softball. Yeoja itu neomu yeppo dengan rambut kepang duanya yang panjang dan lurus. Topi merah yang dipakainya makin membuat ia terlihat sporty.
“jadi, bolaku ada disini rupanya”,ujar yeoja itu biasa saja saat ia melihat bolanya ada ditangan seorang namja yang merah padam terbakar emosi. Yeoja itu pun naik ke atas panggung hendak menjemput bolanya itu.
Sung Yul yang tahu kalau bola itu milik yeoja ini, tiba-tiba emosinya meredam. Wajah yang merah padam kini berubah menjadi merah muda karena menahan malu. Dan tiba-tiba saja ia malah terlihat kaku saat yeoja itu semakin dekat dengannya.
“boleh aku minta bolanya?”,tanya yeoja itu lembut dengan aegyonya
Melihatnya, Sung Yul makin kaku. Rasanya tulang-tulang ini membeku, sulit digerakkan. Bicarapun rasanya sulit sekali. Myung Soo yang melihat tingkah sahabatnya itu, hanya nyengir kuda. Myung Soo tahu benar bahwa Sung Yul gugup karena yeoja itu. Tak mau memperlama penderitaan Sung Yul yang hampir mati karena gugup, Myung Soo merampas bola itu lalu memberikannya pada yeoja itu.
“ini, ambilah. Lain kali arahkan bola mu dengan benar”,ujar Myung Soo mencoba menasehati yeoja itu. Karena walau bagaimanapun juga, aksi yeoja itu bisa membahayakan.
“kau pikir,aku sengaja melakukannya?”,balas yeoja itu keras. Lalu pergi begitu saja tanpa meminta maaf terlebih dulu. Semua mata yang melihat kejadian ini benar-benar dibuat galau. Pujaan hati mereka, Sung Yul, bisa mati gaya di depan yeoja tadi.
“hey Sung Yul! Sadarlah!! Tadi itu bukanlah bidadari yang turun dari langit. Kau terlalu berlebihan”,kata Myung Soo mencoba menyadarkan Sung Yul dari imajinasinya tentang yeoja itu
“Myung Soo, dia cantik sekali...”,ujar Sung Yul memuji kecantikan yeoja tadi. Pikirannya masih dibayang-bayangi wajah yeoja tadi. Bahkan wajahnya pun masih merah muda.****

Sementara itu, di sebuah kamar berukuran 5x8 meter, ada seorang yeoja yang sedang sibuk mengamati tiap lajur halaman koran harian. Apa yang menurutnya pas, ia lingkari dengan bolpoint merah yang ada dimulutnya.
“aha!!! Sepertinya ini bagus”,ujarnya riang. Kemudian, ia menarik bolpoint dari mulutnya dan mulai menggoreskan lingkaran merah di atas koran itu.
“baiklah, akan aku coba. Semoga saja kali ini aku beruntung..^^”, lanjutnya. Merasa cukup, yeoja ini pun melipat koran-korannya dan menyimpannya di bawah meja.
“hhhuuuaaaa(menguap), lelah sekali. Hmmmm, aku juga lapar...”,keluhnya sambil memegangi perutnya yang mulai mencekung ke dalam. Lalu,Tiba-tiba ponselnya berdering.
“annyeong...”,sapanya
Hyo Ra-ssi, bantu aku....”,rengek suara yang menelepon
“Bi Ae..?”,
aku banyak sekali tugas. Aku mau kau membantuku, Hyo Ra-ssi. Aku akan segera ke tempatmu”,
“tunggu,Bi Ae! Ummmm, Aku lapar, kalau kau mau ke tempatku, bawakan aku naengmyeon ekstra pedas ya? Oh satu lagi, bawakan aku juga susu. Kau tahu kan, aku tidak bisa hidup tanpa susu ^_^”,kata Hyo Ra merayu sahabatnya itu
ah,kau tenang saja. Pasti akan aku bawakan semua yang kau mau, Hyo Ra-ssi. Tapi...,kau harus membantuku
“tentu saja,Bi Ae”,jawab Hyo Ra yakin lalu mengakhiri pembicaraannya dengan Bi Ae itu.
Hyo Ra dan Bi Ae, keduanya saling melengkapi. Hyo Ra yang pas-pasan dalam hal keuangan bertemu dengan Bi Ae yang berkecukupan. Dan Bi Ae sendiri pas-pasan dalam hal kemampuan menguasai pelajaran bertemu dengan Hyo Ra yang jauh lebih unggul dalam hal itu. Keduanya merasa beruntung, makanya mereka memutuskan untuk bersahabat. Meski belum begitu lama, namun keduanya sudah begitu dekat.
“kkkkkk ^^, untung saja ada Bi Ae. Hari ini makan gratis lagi, hehehe ^^ senangnya...”,ujar Hyo Ra sendiri

 Ssssrrrruuupppp, suara Hyo Ra yang sedang menikmati semangkuk besar naengmyeon ekstra pedasnya.
“ummmm,,Bi Ae, ini enak sekali ^^. Cobalah sedikit....”,ujar Hyo Ra kegirangan, ia menyodorkan sumpit dengan beberapa helai mie melilit di sumpit tepat ke arah Bi Ae.
“ayo, cobalah...”,
“aniii, Hyo Ra-ssi. Aku tidak suka neangmyeon mu itu. Itu bisa membunuhku”,tolak Bi Ae. Raut wajahnya masih terlihat seperti orang kehilangan jalan. Bi Ae dirudung kecemasan akan tugas-tugas kuliahnya.
“Bi Ae! Kau sudah datang ke tempat yang tepat, jadi untuk apa kau masih memasang wajah seperti itu? Kau jelek sekali...”,kata Hyo Ra, lalu melanjutkan kembali menikmati naengmyeon-nya
“pokoknya, semua ini(memukul setumpuk buku di sampingnya), harus selesai hari rabu nanti. Aku percaya padamu, Hyo Ra-ssi”,kata Bi Ae dengan seriusnya menatap sahabatnya yang asik-asik saja menikmati makanannya. Hyo Ra pun hanya menjawab dengan anggukan saja karena mulutnya masih melahap makanannya.****

Di sebuah club...
“ayo semuanya...kita bersulang.....”,ujar seorang teman Sung Yul yang sudah teler sambil mengangkat gelasnya ke atas
Rupanya sepulang sekolah, Sung Yul dan kawan-kawannya tidak langsung pulang ke rumah, melainkan pergi clubbing di tempat langganan mereka. Semua yang siswa SD High school yang hadir di acara ini memang bukan siswa dari keluarga biasa. Rata-rata mereka adalah anak dari pengusaha atau pun para pejabat pemerintahan. Kekayaan dan kekuasaan membuat mereka bertindak seolah tanpa ada batasan , padahal mereka masih di bawah umur untuk clubbing seperi ini. Saat yang lainnya asik minum, Sung Yul justru hanya memainkan gelasnya saja. Matanya tak berkedip, pikirannya fokus pada satu objek. Sesekali ia tersenyum sendiri, dan mengangkat alisnya. Myung Soo yang sedari tadi memperhatikannya pun memilih untuk diam saja. Myung Soo tahu apa yang ada dipikiran sahabatnya itu.****

“tuan muda, sekarang waktunya kau makan”,ujar kepala pelayan Kim dihadapan seorang namja yang termenung di atas kursi rodanya. Lalu, pelayan Kim menyuruh anak buahnya untuk memberikan sepiring makanan padanya. Pelayan Kim berlutut di hadapan namja itu. Dengan penuh kesabaran, pelayan Kim berusaha menyuapi namja ini.
“ayo tuan muda, kau harus makan. Buka mulutmu...”,kata pelayan Kim dengan lemah lembutnya. Namun, namja itu tetap tak bergerak sedikitpun. Matanya pun tak berkedip. Ia diam bagaikan patung.
Melihat wajah namja malang itu, pelayan Kim selalu terbawa perasaan sedihnya. Ia tahu benar, namja ini sangat tersiksa dengan penderitaannya. Di usianya sekarang ia harus menderita depresi seperti ini. Sesekali, pelayan Kim meneteskan air matanya kala menghadapi anak tuannya ini.
“Tuan Donghae, kau harus sembuh,tuan”,ujar pelayan Kim dengan nada yang berat menahan perasaan sedihnya. Namun tak kuasa menahan, air matanya pun terjatuh berulang kali. Tak ingin dilihat Donghae, pelayan Kim cepat-cepat mengusap air matanya.
Pelayan Kim tak mau memaksa. Orang depresi tak mengenal lapar. Ia pun menaruh makanannya di meja. Lalu setelah itu ia bergegas pergi dengan tangisan di hatinya. Meski hanya sebagai kepala pelayan, baginya, baik itu Lee Donghae atau Lee Sung Yul, sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Penderitaan Donghae, baginya adalah penderitaannya juga.
Donghae pun masih terdiam. Matanya yang sayu dan raut wajah tanpa ekspresi itu, tak berubah sedikit pun. Ia terhanyut dalam dunianya sendiri yang tak terjamah orang lain. Jiwanya seolah terkungkung dalam memori yang menakutkan. Hidupnya seolah hanya untuk meratapi kematian ibunya. Hatinya yang terluka seolah tak bisa terobati. Kini Donghae seperti daun kering. Terbawa angin tak menentu, terjatuh dan menunggu rapuh. Namun, ayah dan adiknya, begitu sangat mengharapkan Donghae sembuh dan terbebas dari penderitaannya. Sebisa mungkin, ayahnya sudah berusaha untuk menyembuhkan putra sulungnya itu. Namun, 7 tahun sudah, Donghae tetap saja seperti itu.
Pelayan Kim pergi ke ruang kerja Tuan Lee. Ia bermaksud untuk membicarakan keadaan Lee Donghae yang semakin memburuk.
“tuan, maafkan saya mengganggu waktumu”,kata pelayan Kim dengan hormat
“ada apa,tuan Kim? Ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?”,tanya tuan Lee, ia pun bersiap untuk memperhatikan apa yang akan disampaikan oleh pelayan Kim. Bukunya yang sedang dibacanya ia tutup dan menaruhnya kembali ke tempat semula. Wajah tuan Lee turut serius saat melihat wajah pelayan Kim yang serius itu.
“begini tuan, ini perihal tuan Donghae. Beberapa hari ini ia sulit makan,tuan. Saya khawatir kondisinya jadi semakin memburuk. Apa sebaiknya kita memanggil dokter lagi,tuan?”jelas pelayan Kim yang berusaha menyampaikan maksudnya. Ia merasa kasihan dan cemas dengan keadaan Donghae yang semakin memburuk.
Mendengar hal itu, raut wajah tuan Lee pun turut terlihat sedih. Ia juga sebenarnya sangat mencemaskan kesehatan anak sulungnya itu. Namun, usahanya untuk menyembuhkan Donghae sia-sia. Terlebih, Tuan Lee menyembunyikan keadaan anak sulungnya dari publik. Karena Donghae merupakan kandidat pewaris perusahaannya. Tuan Lee seolah tak mau masyarakat tahu bahwa calon presdir di perusahaannya mengalami gangguan jiwa. Maka dari itu, untuk kali ini Tuan Lee berpikir berkali-kali untuk memanggil dokter/psikiater lagi. Ia khawatir semakin banyak yang menangani Donghae akan berakibat  fatal. Tuan Lee takut rahasia anaknya yang depresi ini bocor ke masyarakat.
“apa menurutmu itu perlu,tuan Kim?”
“tuan, Donghae berhak mendapatkan perawatan. Tuan tidak perlu khawatir dengan dokter yang akan merawat Donghae. Akan saya pastikan, dokter itu bisa menjaga rahasia ini”,kata pelayan Kim meyakinkan
“kalau begitu kau urus saja, tuan Kim. Aku percayakan semuanya padamu”,jawab tuan Lee menyetujui usulan pelayan Kim. Kali ini tuan Lee harus percaya pada pelayan Kim. Ia juga tak mau Donghae seperti itu terus. Semoga kali ini, Donghae bisa cepat sembuh. Dengan seizin tuan Lee, pelayan Kim pun bergegas untuk mencari dokter pribadi Donghae. Pelayan Kim berharap usaha kali ini akan mampu menyembuhkan Donghae.(tbc)







K-Pop World



Are U K-Popers???
yang tergambar itu baru sebagian,,masih banyak lagi GB and BB yang belum ke tulis tuh,,^^